Sepanjang kelahiran dapat dilakukan secara alami tanpa obat bius, itu adalah proses kelahiran yang paling baik untuk ibu dan anak itu sendiri. Tetapi jika memang keadaan sudah tidak memungkinkan, ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat kontraksi persalinan, yaitu :
- PETHIDINE
- Ini adalah cara mengurangi rasa sakit dengan menyuntikkan pethidine di paha atau pantat. Begitu masuk ke tubuh ibu, obat ini akan bereaksi dalam waktu 20 menit, dan bekerja selama 4 jam.
- Efek dari penggunaan Pethidine :
- Menimbulkan rasa kantuk meskipun ibu masih dalam keadaan sadar
- Kadang-kadang menimbulkan rasa mual
- Pethidine merupakan turunan morphin yang efeknya tidak hanya dirasakan oleh ibu, tapi juga oleh janin. Janin ikut mengantuk dan lemas. Karena itu metode ini sudah jarang digunakan
- ENTONOX
- Entonox merupakan metode mengurangi rasa sakit dengan cara inhalasi atau penghirupan. Saat kontraksi datang, ibu menghirup obat yang terdiri dari campuran oksigen dan oksigen nitrogen (nitrous oxide)dengan menggunakan masker. Entonox bekerja langsung pada otak ibu dengan mematikan rasa sakit yang ditangkap oleh otak. Entonox merupakan obat bius dengan efek ringan dan baru bekerja 30 menit setelah digunakan. Janin tidak mendapat dampak apapun.
- TENS
- TENS singkatan dari Transcutaneous Electrical Nerves Stimulation. Metode ini mengurangi rasa sakit persalinan dengan menggunakan mesin yang bersensor elektronik.
- Keuntungannya :
- Metode ini mudah digunakan dan tidak berbahaya bagi ibu karena tidak berupa obat-obatan. Punggung ibu akan ditempeli beberapa alat seperti elektroda yang dapat mengirimkan arus listrik melalui saraf di punggung ke rahim. Arus ini akan menghambat jalur saraf yang mengirimkan rasa sakit ke otak. Selain itu terdapat alat pengontrol yang digunakan untuk mengatur kuantitas arus listrik yang disalurkan melalui punggung.
- Penggunaan TENS juga dapat memicu produksi hormon endorfin sebagai penghilang rasa sakit alami tubuh.
- Kerugiannya:
- Metode ini cukup merepotkan bagi ibu karena banyaknya kabel dan tempelan pada tubuh ibu yang menyebabkan kurang nyaman.
- ILA
- ILA singkatan dari Intratechal Labor Analgesia. Metode ini menggunakan sistem injeksi / suntikan yang diberikan melalui sumsum tulang belakang ibu. Obat ini tidak berbahaya karena hanya bekerja pada satu saraf dan tidak masuk ke pembuluh darah. Pada umunya suntikan diberikan ketika pembukaan belum terlalu besar, baru mencapai 3-4cm.
- Efeknya :
- Setelah diberikan obat ini, otot-otot kaki ibu akan terasa kesemutan, lalu lemas. Begitu juga kontraksi rahim akan melambat akibat suntikan ini, tetapi kelahiran tetap dapat berjalan normal.
- EPIDURAL
- Epidural ini juga salah satu metode dengan memberikan suntikan/injeksi. Perbedaan Epidural dan ILA ini adalah pada posisi pemberian injeksi. Suntikan tetap diberikan melalui tulang belakan ibu, tetapi epidural ini diberikan lewat rongga kosong yang disebut rongga epidural. Jadi tidak disuntikkan pada tulang. Selang epidural dipasang untuk menambah obat bius jika ibu sudah mulai merasa sakit.
- Efek epidural mulai terasa setelah 20 menit setelah injeksi, dan akan bekerja selama 2-4 jam. Sementara itu, ibu akan tetap dalam keadaan sadar. Selama epidural bekerja, ibu tidak akan merasa sakit saat kontraksi karena sarat tubuh bagian bawah sudah mati rasa.
- Kerugiannya :
- Pemberian epidural harus diperhitungkan masanya karena jika pada saat pembukaan tahap akhir epiduralnya masih bekerja, akan menyulitkan proses persalinan karena ibu tidak dapat merasakan kontraksi dan tidak dapat mengejan secara sempurna. Karena itu epidural harus diberikan pada saat pembukaan awal.
0 comments:
Post a Comment