Apa yang dimaksud bayi prematur? Definisi dari bayi prematur dapat digolongkan berdasarkan 2 kategori. Kategori yang pertama adalah berdasarkan umur bayi dalam kandungan dan kategori ke dua adalah berdasarkan berat badan bayi.
Berdasarkan umur bayi dalam kadungan, yang dimaksud dengan bayi prematur adalah bayi yang lahir belum cukup bulan. Bayi yang lahir belum cukup bulan ini pada umumnya lahir pada usia kurang 37 minggu (disebut bayi kurang bulan), kurang dari 34 minggu (disebut bayi sangat kurang bulan), dan ada juga yang lahir pada usia kurang dari 28 minggu (disebut bayi sangat kurang bulan). Makin pendek usia kehamilan ibu, maka resiko terjadinya komplikasi pada bayi semakin besar.
Berdasarkan berat badan bayi, pada umunya disebut bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan berat badan di bawah 2,5 kg / 2500 gram. Penyebab bayi lahir dengan berat badan lahir rendah antara lain :
- Kurangnya asupan makanan bergizi pada saat ibu hamil
- Gangguan pertumbuhan dalam kandungan / bayi tumbuh lambat
- Faktor plasenta
- Infeksi
- Kelainan rahim ibu
- Trauma, dll
Bayi yang lahir prematur karena belum cukup bulan, kemampuannya untuk beradaptasi dengan dunia luar masih sangat rendah. Selain itu organ-organ tubuhnya juga belum berkembang sempurna. Karena itu banyak resiko yang harus dihadapi bayi prematur.
Resiko dari bayi lahir prematur :
- Gagal napas (asfiksia). Bayi prematur, paru-parunya masih belum berkembang sempurna sehingga rentan mengalami gagal napas. Untuk mengatasi gagal napas, dokter melakukan resusitasi (dengan memberi pernapasan buatan atau pijat dan rangsang jantung supaya bayi bisa bernapas kembali)
- Gangguan otak. Jika gagal napas dibiarkan, akan berlanjut pada gangguan otak
- Pembuluh darah tidak menutup. Sebelum lahir, bayi menggunakan pembuluh darah untuk bernapas. Ketika lahir normal cukup umur, seharusnya pembuluh darah ini bisa menutup sendiri. Karena bayi lahir prematur, pembuluh darah ini belum menutup
- Saluran cerna, reflek isap, kemampuan menelan belum berfungsi penuh. Karena itu ASI sebaiknya diberikan dengan cara memberikan ASI peras yang disendokkan ke mulut, atau melalui pipet. Setelah lahir, idealnya sekitar 24-72 jam pertama bayi sudah mendapat tambahan nutrisi.
- Berwarna kuning karena fungsi hati belum maksimal sehingga terjadi penumpukan hemoglobin karena hemoglobin tidak bisa diproses dengan baik
- Terkena infeksi karena daya tahan tubuhnya sangat lemah. Bayi normal saja masih lemah, apalagi bayi prematur.
Untuk bayi prematur dengan berat kurang dari 1,5 kilogram menghadapi resiko lebih besar, yaitu :
- Pendarahan di kepala, karena pembuluh darah di kepala masih rapuh
- Pendarahan di retina mata, karena pembuluh darah di retina juga masih rapuh. Pendarahan rawan terjadi ketika bayi mendapat bantuan oksigen. Di satu sisi bayi butuh oksigen, di sisi lain oksigen bisa mengakibatkan pendarahan di retina, yang jika dibiarkan bisa berakibat kebutaan.
- Kerusakan usus, karena pembentukannya belum sempurna. Maka dari itu pemberian susu harus hati-hati
- Kebocoran jantung
Bayi prematur yang beratnya sudah lebih dari 2 kg, masih dianggap aman dan biasaya sudah boleh dibawa pulang asal tidak terkena penyakit kulit. Karena dengan berat badan lebih dari 2 kg, dianggap setara dengan bayi dengan usia kehamilan 34 minggu, dimana bayi telah memiliki refleks isap dan nafas teratur.
Selama di rumah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merawat bayi prematur :
- Bayi prematur masih mengalami gangguan pasa sistem penyerapan, selain itu kapasitas saluran cernanya juga masih terbatas, jadi jangan memberi susu terlalu banyak, lebih baik tingkatkan frekuensi pemberiannya. Menurut literatur, bayi prematur hanya bisa diberi susu 10-30cc per kilogram berat badan per hari.
- Bayi prematur membutuhkan susu dengan kadar protein yang lebih tinggi daripada bayi normal. Sebenarnya susu ASI ibu yang melahirkan bayi prematur mengandung protein yang lebih tinggi daripada ASI dari ibu yang melahirkan normal. Tapi kalau ibu mempunyai masalah dengan ASI-nya, tersedia juga susu khusus untuk bayi prematur.
- Orang tua harus menjaga suhu lingkungan sekitar bayi, tidak menyebabkan suhu tubuh bayi menjadi naik atau turun. Jangan menggunakan kipas angin atau AC. Jangan memandikan terlalu panas atau dingin. Segera ganti popok jika popoknya basah.
- Siapapun yang hendak menyentuh bayi, sebaiknya cuci tangan dahulu. Karena bayi prematur sangat rentan oleh infeksi.
- Harus diperhatikan pertambahan berat, panjang badan dan lingkar kepala bayi
- Orang tua harus membimbing kemampuan motorik dan verbalnya agar perkembangan anak tidak terlambat
Yang harus diwaspadai dari bayi prematur :
- Jika bayi buang air besar atau buang air kecil meskipun tidak diberi susu, sebaiknya segera bawa bayi ke dokter
- Jika suhu tubuh tidak stabil, segera bawa ke dokter. Suhu tubuh yang stabil adalah 36,5-37 derajat Celcius. Jika suhu tubuh bayi dibawah 36,5 derajat Celcius, bayi akan merasa kedinginan dan stress. Jika suhu tubuh bayi dibawah 32 derajat Celcius, bayi akan mengalami cold injury. Tanda-tanda bayi mengalami cold injury adalah muka, ujung tangan, dan ujung kaki berwarna merah terang, bagian tubuh lain pucat, kadang-kadang terjadi pengerasan kulit yang kemerahan, serta pembengkakan terutama di punggung.
- Bila suara tangisnya menyerupai rintihan, ini bisa jadi merupakan tanda awal terjadinya infeksi
- Jika terjadi perubahan pada reflek isap bayi melemah dari biasanya, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Hipotermia adalah penurunan suhu badan bayi sampai dibawah 36,5 derajat Celcius. Hipotermia terjadi karena menguapnya cairan air ketuban / air dari kulit bayi yang basah, radiasi atau kehilangan panas. Penyebab bayi prematur terkena hipotermia :
- Bayi lahir tidak segera dikeringkan
- Setelah dikeringkan tidak segera diberi pakaian, tutup kepala dan dibungkus
- Terlalu cepat dimandikan. Bayi jangan segera dimandikan sebelum berusia 6 jam sesudah lahir
- Tidak segera didekapkan pada tubuh ibu
- Bayi baru lahir dipisah dari ibunya, tidak segera disusui ibunya
- Bayi dengan berat lahir rendah
- Bayi sakit
- Udara ruangan lebih dingin dibandingkan tubuh bayi
- Bayi bersentuhan dengan benda yang lebih dingin (alas tidurnya dingin atau popoknya basah)
- Bayi telanjang terkena aliran udara dingin
METODE KANGURU (KANGAROO MOTHER CARE)
Cara mencegah bayi yang terkena hipotermia adalah dengan teknik kanguru (kangaroo mother care). Teknik kangguru ini dilakukan dengan cara bayi yang baru lahir dikenakan popok, kaos kaki dan tutup kepala yang telah dihangatkan terlebih dahulu. Setelah itu bayi digendong dengan posisi tegak, lalu diletakkan di dada ibu dan ditutupi baju ibu yang berfungsi sebagai kantung kanguru. Posisi bayi adalah tegak ketika ibu berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu berbaring. Pastikan kepala bayi sudah sesuai pada dada ibu. Letakkan bayi dengan posisi siku dan tungkai tertekuk. Yang terpenting adalah bayi harus menyentuh kulit ibu. Karena suhu optimal didapat lewat kontak langsung kulit ibu dengan kulit bayi (skin to skin contact).
Keuntungan metode kanguru dibandingkan bayi dimasukkan dalam inkubator :
- Kontak erat dan interaksi ibu dengan bayi selain akan membuat bayi merasa aman dan nyaman, juga dapat meningkatkan perkembangan psikomotor bayi sebagai reaksi rangsangan sensoris dari ibu ke bayi.
- Menurut penelitian terbukti metode kanguru lebih ampuh mencegah hipotermia
- Dengan metode kanguru, bayi juga mendapat ASI lebih baik, pertambahan berat badan lebih baik dan lama perawatan di rumah sakit lebih pendek
- Metode kanguru dari segi biaya perawatan juga lebih hemat
- Metode kanguru membuat bayi lebih tenang, banyak tidur dan banyak menyusu
- Kontak kulit ibu dan kulit bayi membuat penyesuaian otomatis suhu tubuh ibu untuk melindungi bayi
- Pemberian ASI juga mampu meningkatkan ketahanan tubuh bayi terhadap infeksi dibandingkan jika bayi berada di inkubator
Sumber : Penyakit Kehamilan & Pengobatannya, Mirza Maulana dan berbagai sumber (koran dll)
0 comments:
Post a Comment