Kafein adalah zat yang banyak ditemukan pada kopi, coklat, teh, energy drink maupun softdrink. Kafein mempunyai banyak dapak negatif pada kehamilan, baik bagi ibu maupun bagi janin. Sebenarnya ibu hamil masih dapat mengkonsumsi kafein asal tidak berlebihan, yaitu tidak lebih dari 300mg atau sekitar 3 cangkir kopi.
Dampak kafein bagi ibu hamil :
- Dapat mempengaruhi dan meningkatkan denyut jantung dan metabolisme tubuh
- Dengan dosis tinggi kafein dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan memunculkan rasa berdebar-debar
- Dapat menyebabkan peningkatan hormon epinefrin dan menyebabkan ibu dan bayinya stress
- Dapat menyebabkan insomnia, mudah gugup, sakit kepala, merasa tegang dan cepat marah
- Kafein memiliki efek Diuretik. Kafein dapat mengambil cairan dan kalsium dar tubuh yang diperlukan untuk kesehatan janin dan ibu hamil
- Kafein cenderung merusak selera makan sehingga sulit makan makanan lain yang lebih bergizi
- Kafein dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam penyerapan zat besi
- Kafein dapat menyebabkan pernapasan yang cepat, tremor dan dapat berkembang menjadi diabetes
Dampak kafein pada janin / bayi :
- Kafein dapat meningkatkan kadar epinefrin yang akan mengurangi aliran darah ke rahim, sehingga dapat mengurangi aliran oksigen dan nutrisi ke janin
- Kafein yang diminum oleh ibu hamil tidak hanya melintasi plasenta tetapi juga mampu memasuki aliran darah janin karena hati pada janin belum mampu memproses kefein secepat ibunya, sehingga kafein yang diminum ibu hamil akan tinggal di sistem peredaran darah janin dalam waktu yang lebih lama. Jika itu terjadi, maka akan menyebabkan
- Keguguran
- Berat lahir rendah
- Sindroma kematian bayi mendadak karena kafein menyebabkan bayi tidak mendapat supply oksigen yang cukup. Bayi yang baru lahir dapat mengalami sistem pernapasan yang rentan terhadap infeksi dan stres
- Detak jantung meningkat
- Ukuran kepala janin lebih kecil dan bayi lahir prematur
0 comments:
Post a Comment