Monday, January 4, 2010

Resiko Persalinan Secara Caesar

Pilih mana antara melahirkan normal VS melahirkan caesar ? Sebenarnya punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tapi kebanyakan ibu lebih memilih melahirkan caesar karena banyak yang berpendapat bahwa persalinan normal lebih sakit. Padahal resiko melahirkan caesar itu juga banyak dan serius, sehingga jauh lebih berbahaya daripada persalinan normal. Bahkan resiko kematian dan komplikasi akibat melahirkan secara caesar jauh lebih besar daripada persalinan normal. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan melahirkan secara caesar.

Keuntungan melahirkan secara caesar :
  • Dengan melalui persalinan caesar, ibu tidak perlu tersiksa karena harus mengejan
  • Rasa nyeri yang ditimbulkan saat proses kelahiran pun tidak separah jika melahirkan secara normal, karena si ibu mengalami bius, baik bius lokal maupun bius total
  • Bisa memilih hari dan jam yang diinginkan untuk melahirkan
Sebenarnya resiko melahirkan secara caesar juga lebih banyak. Baik bagi si ibu maupun bagi bayi yang dilahirkan.


Resiko persalinan caesar bagi ibu
  • Infeksi luka yang diakibatkan persalinan caesar lebih besar dan berlapis-lapis sedangakan luka akibat persalinan normal lebih sedikit dan mudah terlihat. Ada sekitar 7 lapisan mulai dari kulit perut sampai dinding rahim, dan setiap lapisan itu harus dijahit sendiri-sendiri. Yaitu



    • Jahitan pada kulit
    • Lapisan lemak
    • Sarung otot
    • Otot perut
    • Lapisan dalam perut
    • Lapisan luar rahim 
    • Rahim

    Bila penyembuhan tidak sempurna, akan lebih mudah terkena infeksi sehingga luka menjadi lebih parah. Bukan tidak mungkin jika harus dijahit ulang.

    Bahkan jika ibu sampai mengalami pecah ketuban sebelum persalinan, rahim juga jadi terinfeksi apalagi jika antibiotik yang digunakan tidak cukup kuat.

    Jika ibu di awal kehamilannya sudah mengalami infeksi, dan air ketubannya banyak mengandung kuman, jika ketuban pecah dan didiamkan, kuman akan aktif dan menyebabkan vagina berbau busuk karena bernanah. Selanjutnya kuman masuk melalui pembuluh darah pada saat operasi berlangsung dan kuman menyebar ke seluruh tubuh. Inilah yang disebut keracunan darah. Keracunan darah dapat menimbulkan kematian.



  • Rawan muncul keloid, terutama perempuan yang punya kecenderungan timbul keloid. tiap mengalami luka, dijamin setelah operasi caesar pasti akan timbul keloid. Apa itu keloid ? Keloid adalah jaringan parut yang muncul pada organ tertentu karena sel-sel pembentuk organ tersebut tumbuh secara berlebihan. Ukuran sel meningkat dan terjadilah tonjolan jaringan parut.

  • Resiko pembuluh darah cedera, yang terjadi saat penguraian pembuluh darah, sehingga darah yang keluar pada persalinan caesar jadi lebih banyak dibandingkan persalinan normal.

  • Resiko cedera bahkan kelumpuhan pada kandung kemih, karena letak kandung kemih melekat pada dinding rahim. Jika sampai kandung kemih terpotong, ibu bisa kehilangan daya gerak kandung kemih, sehingga tidak bisa buang air kecil.

  • Resiko air ketuban masuk ke pembuluh darah yang bisa menyebabkan komplikasi. Bila pembuluh darah mencapai paru-paru, bisa menyebabkan jantung dan pernapasan ibu terhenti secara tiba-tiba. Ini yang menyebabkan kematian mendadak

  • Resiko terjadi pembekuan darah pada urat darah halus di kaki atau organ panggul. 

  • Resiko terjadi Hematoma. Apa itu Hematoma ? Hematoma adalah pendarahan dalam rongga tertentu, sehingga selaput di samping rahim akan membesar dan membentuk kantung akibat pengumpulan darah yang terus menerus. Akibatnya adalah kematian si ibu. Resiko ini sebenarnya bisa terjadi pada persalinan normal, tapi tidak sebesar jika melahirkan secara caesar karena resiko pendarahan pada operasi caesar lebih besar dari melahirkan normal.

  • Terjadinya pelengketan organ dalam karena tak bersihnya lapisan permukaan dari noda darah. Misalnya saja terjadinya pelengketan usus saat mengembalikannya ke posisi semula setelah operasi caesar. Terjadinya pelengketan ini dapat menyebabkan rasa sakit pada panggul, usus besar serta nyeri pada saat melakukan hubungan seksual. Untuk membenahinya diperlukan operasi ulang. Jika dikemudian hari dilakukan operasi caesar lagi, pelekatan ini pun dapat menimpulkan kesulitan teknis sehingga bisa menyebabkan melukai organ lain.

  • Resiko sobeknya jahitan rahim pada persalinan berikutnya. Makin sering mengalami operasi caesar, makin tinggi resiko terjadinya sobekan.

  • Pengerasan plasenta karena plasenta bisa tumbuh ke dalam melewati dinding rahim, sehingga sulit dilepaskan. Bila plasenta sampai menempel terlalu dalam, harus dilakukan pengengkatan rahim karena plasenta mengeras.

Resiko persalinan caesar bagi sang bayi :
  • Resiko tersayatnya bayi saat operasi. Hal ini bisa disebabkan karena habisnya air ketuban membuat volume ruang dalam rahim menyusut sehingga ruang gerak bayi berkurang dan lebih mudah terjangkau pisau bedah. Selain itu semburan darah saat operasi membuat bayi sulit terlihat. 
  • Bayi yang lahir melalui caesar cenderung membuat napasnya cepat dan tidak teratur, karena bayi tidak mengalami tekanan saat lahir seperti bayi yang lahir normal, sehingga cairan paru-parunya tidak bisa keluar. Masalah pernapasan ini dapat terjadi sampai beberapa hari setelah lahir.
  • Angka APGAR yang rendah. Apa itu angka APGAR ? Angka APGAR adalah angka yang mencerminkan kondisi umum bayi pada menit pertama dan menit kelima. Yang menyebabkan angka APGAR rendah adalah :



    • Efek anestesi dan operasi caesar
    • Kondisi bayi yang stress menjelang kelahiran
    • Bayi yang tidak distimulasi sebagaimana bayi yang lahir normal

    Bayi yang lahir lewat operasi caesar membutuhkan perawatan lanjutan dan alat bantu pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang lahir normal.





0 comments:

Post a Comment

 

© 3 Columns Newspaper Copyright by Info Tentang Kesehatan, Penyakit dsb | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks